BANDARA BARU DI KARAWANG, JAWA BARAT - INDONESIA :
Jabar - Sabtu, 10 Maret 2012 | 21:48 WIB
INILAH.COM, Kara~wang -
Pemerintah Kabupaten Kara~wang akan mempersiapkan berbagai sarana pendukung
terkait rencana pembangunan bandara internasional di kabupaten Kara~wang sebagai
perluasan dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
"Persiapan yang perlu dilakukan antara lain untuk membangun terminal tipe A, sarana trasportasi yang representatif," kata Kepala Bidang Prasarana dan Tata Ruang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kara~wang, Dindin Rahmadhy, di Kara~wang, Sabtu (10/3/2012).
Dikatakannya, saat ini rencana pembangunan bandara internasional masih dalam tahap pengkajian Japan International Cooperation Agency. Tetapi, berbagai sarana pendukung terkait keberadaan bandara di Kara~wang perlu dipersiapkan atau setidaknya direncanakan sejak dini. Sebab, secara kasat mata, rencana pembangunan bandara internasional sebagai perluasan Bandara Soekarno-Hatta lebih cocok di Kara~wang.
Hal tersebut bisa dilihat dari aspek dataran tanah yang akan menjadi lokasi pembangunan bandara, lokasi yang tidak rawan banjir, dan lokasinya yang dekat dengan kawasan industri.
Menurut dia, pemerintah pusat merencanakan pembangunan bandara internasional di Kara~wang sebagai upaya perluasan Bandara Soekarno-Hatta, Banten, untuk mendistribusikan kepadatan penumpang yang setiap tahun meningkat secara signifikan.
"Persiapan yang perlu dilakukan antara lain untuk membangun terminal tipe A, sarana trasportasi yang representatif," kata Kepala Bidang Prasarana dan Tata Ruang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kara~wang, Dindin Rahmadhy, di Kara~wang, Sabtu (10/3/2012).
Dikatakannya, saat ini rencana pembangunan bandara internasional masih dalam tahap pengkajian Japan International Cooperation Agency. Tetapi, berbagai sarana pendukung terkait keberadaan bandara di Kara~wang perlu dipersiapkan atau setidaknya direncanakan sejak dini. Sebab, secara kasat mata, rencana pembangunan bandara internasional sebagai perluasan Bandara Soekarno-Hatta lebih cocok di Kara~wang.
Hal tersebut bisa dilihat dari aspek dataran tanah yang akan menjadi lokasi pembangunan bandara, lokasi yang tidak rawan banjir, dan lokasinya yang dekat dengan kawasan industri.
Menurut dia, pemerintah pusat merencanakan pembangunan bandara internasional di Kara~wang sebagai upaya perluasan Bandara Soekarno-Hatta, Banten, untuk mendistribusikan kepadatan penumpang yang setiap tahun meningkat secara signifikan.
Pemerintah
pusat sendiri memperkirakan kapasitas tampung penumpang di Bandara
Soekarno-Hatta hanya bertahan hingga 2014-2015. Dan setelah 2018, bandara yang
telah beroperasi sejak 1985 tersebut diperkirakan tidak lagi bisa menampung
peningkatan jumlah penumpang.
"Peningkatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta cukup pesat, dan akan mencapai titik jenuh pada 2017 yang dirata-ratakan akan mencapai 60 juta penumpang setiap tahunnya," tandas Dindin.***
"Peningkatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta cukup pesat, dan akan mencapai titik jenuh pada 2017 yang dirata-ratakan akan mencapai 60 juta penumpang setiap tahunnya," tandas Dindin.***
Sumber
: http://www.inilahjabar.com/read/detail/1839341/pemkab-karawang-siapkan-sarana-pendukung-bandara
Jumat,
09 Maret 2012 04:25 WIB
KARAWANG--MICOM:
Rencana pembangunan bandara internasional di Kabupaten Kara~wang, Jawa Barat,
sebagai upaya perluasan dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, akan memakan
sekitar 4.000 hektare areal hutan di empat kecamatan.
"Seluruh pembangunannya akan dilaksanakan di atas lahan hutan milik Perhutani," kata Kepala Bidang Prasarana dan Tata Ruang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kara~wang Dindin Rahmadhy di Kara~wang, Kamis (8/3).
Kawasan hutan yang terancam beralih menjadi bandara internasional tersebut berada di empat wilayah, yakni di Kecamatan Telukjambe Barat, Ciampel, Pang~kalan, dan Tegalwaru.
Menurut dia, terdapat beberapa alasan sampai perluasan Bandara Soekarno-Hatta akan dibangun di Kara~wang. Di antara alasan itu ialah mendistribusikan kepadatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta yang setiap tahun meningkat secara signifikan.
Pemerintah pusat sendiri memperkirakan kapasitas tampung penumpang di Bandara Soekarno-Hatta hanya bertahan hingga 2014-2015.
Bahkan setelah 2018, bandara yang telah beroperasi sejak 1985 tersebut diperkirakan tidak lagi bisa menampung penumpang.
"Peningkatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta cukup pesat dan akan mencapai titik jenuh pada 2017 yang dirata-ratakan akan mencapai 60 juta penumpang setiap tahun," kata Dindin. (Ant/OL-5)
"Seluruh pembangunannya akan dilaksanakan di atas lahan hutan milik Perhutani," kata Kepala Bidang Prasarana dan Tata Ruang Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kara~wang Dindin Rahmadhy di Kara~wang, Kamis (8/3).
Kawasan hutan yang terancam beralih menjadi bandara internasional tersebut berada di empat wilayah, yakni di Kecamatan Telukjambe Barat, Ciampel, Pang~kalan, dan Tegalwaru.
Menurut dia, terdapat beberapa alasan sampai perluasan Bandara Soekarno-Hatta akan dibangun di Kara~wang. Di antara alasan itu ialah mendistribusikan kepadatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta yang setiap tahun meningkat secara signifikan.
Pemerintah pusat sendiri memperkirakan kapasitas tampung penumpang di Bandara Soekarno-Hatta hanya bertahan hingga 2014-2015.
Bahkan setelah 2018, bandara yang telah beroperasi sejak 1985 tersebut diperkirakan tidak lagi bisa menampung penumpang.
"Peningkatan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta cukup pesat dan akan mencapai titik jenuh pada 2017 yang dirata-ratakan akan mencapai 60 juta penumpang setiap tahun," kata Dindin. (Ant/OL-5)
Jabar
- Kamis, 8 Maret 2012 | 21:11 WIB
INILAH.COM, Kara~wang -
Rencana pembangunan bandara internasional di Kabupaten Kara~wang , Jawa Barat,
sebagai upaya perluasan dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, akan
"memakan" sekitar 4.000 hektare areal hutan di empat kecamatan daerah
itu, kata pejabat berwenang.
"Luas
bandara yang akan dibangun di Kara~wang itu sekitar 4.000 hektare, dan seluruh
pembangunannya akan dilaksanakan di atas lahan hutan milik Perhutani,"
kata Kepala Bidang Prasarana dan Tata Ruang Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Kara~wang, Dindin Rahmadhy, di Kara~wang, Kamis.
Dikatakannya,
kawasan hutan yang terancam beralih menjadi bandara internasional tersebut
berada di empat wilayah, yakni di Kecamatan Telukjambe Barat, Ciampel,
Pang~kalan dan kawasan hutan yang berada di sekitar Kecamatan Tegalwaru.
Menurut
dia, terdapat beberapa alasan perluasan Bandara Soekarno-Hatta dibangun di Kara~wang.
Di
antara alasan itu ialah mendistribusikan kepadatan penumpang di Bandara
Soekarno-Hatta yang setiap tahun meningkat secara signifikan.
Pemerintah
pusat sendiri memperkirakan kapasitas tampung penumpang di Bandara
Soekarno-Hatta hanya bertahan hingga 2014-2015.
Bahkan
setelah 2018, bandara yang telah beroperasi sejak 1985 tersebut diperkirakan
tidak lagi bisa menampung penumpang.
"Peningkatan
penumpang di Bandara Soekarno-Hatta cukup pesat, dan akan mencapai titik jenuh
pada 2017 yang dirata-ratakan akan mencapai 60 juta orang/penumpang setiap
tahunnya," kata Dindin.
Atas
hal tersebut, pemerintah pusat berinisiatif melakukan perluasan Bandara
Soekarno-Hatta, dengan membangun bandara internasional di Kara~wang.
Tetapi,
kata dia, selain di Kara~wang, ada daerah lain yang menjadi calon daerah
perluasan Bandara Soekarno-Hatta tersebut, yakni di Tangerang dan Bekasi.
Secara
kasat mata, katanya, rencana pembangunan bandara internasional sebagai
perluasan Bandara Soekarno-Hatta lebih cocok di Kara~wang.
Hal
itu bisa dilihat dari asepek dataran tanah yang akan menjadi lokasi pembangunan
bandara, lokasi yang tidak rawan banjir, dan lokasinya yang dekat dengan
kawasan industri.
"Sampai
saat ini, pembangunan bandara internasional di Kara~wang masih rencana, dan
masih dalam kajian JICA (Japan International Cooperation Agency)" kata
Dindin Rahmadhy. [ito]
Kamis,
01 Maret 2012 08:49 WIB
KARAWANG--MICOM:
Pemerintah Kabupaten Kara~wang, Jawa Barat, mendukung rencana pemerintah pusat
yang akan membangun bandara baru di Kara~wang yang diproyeksikan sebagai pelapis
Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.
"Rencana pembangunan bandara baru di Kara~wang itu merupakan program pemerintah pusat. Jadi, 99 persen kami mendukung pembangunan bandara baru itu," kata Bupati Kara~wang Ade Swara, Rabu (29/2).
Ia mengaku tidak bisa bicara banyak terkait dengan rencana pembangunan bandara baru itu. Hanya, perwakilan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kara~wang sudah beberapa kali mengikuti rapat terkait persiapan pembangunan bandara baru di Kara~wang yang digelar Kementerian Perhubungan, di Jakarta.
Sebagai persiapan, kata dia, rencana pembangunan bandara itu sudah dikaji oleh Badan Kerja sama Internasional Jepang (Japan International Cooperation Agency/JICA) yang bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan.
Menurut bupati, umumnya lahan yang akan digunakan untuk pembangunan bandara baru tersebut merupakan lahan hutan milik Perhutani.
Pemerintah kabupaten Kara~wang sendiri meminta agar ganti rugi lahan hutan yang akan hilang akibat dampak dari pembangunan bandara itu tetap di Kara~wang. (Ant/OL-5)
"Rencana pembangunan bandara baru di Kara~wang itu merupakan program pemerintah pusat. Jadi, 99 persen kami mendukung pembangunan bandara baru itu," kata Bupati Kara~wang Ade Swara, Rabu (29/2).
Ia mengaku tidak bisa bicara banyak terkait dengan rencana pembangunan bandara baru itu. Hanya, perwakilan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kara~wang sudah beberapa kali mengikuti rapat terkait persiapan pembangunan bandara baru di Kara~wang yang digelar Kementerian Perhubungan, di Jakarta.
Sebagai persiapan, kata dia, rencana pembangunan bandara itu sudah dikaji oleh Badan Kerja sama Internasional Jepang (Japan International Cooperation Agency/JICA) yang bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan.
Menurut bupati, umumnya lahan yang akan digunakan untuk pembangunan bandara baru tersebut merupakan lahan hutan milik Perhutani.
Pemerintah kabupaten Kara~wang sendiri meminta agar ganti rugi lahan hutan yang akan hilang akibat dampak dari pembangunan bandara itu tetap di Kara~wang. (Ant/OL-5)
Sumber
: http://www.mediaindonesia.com/read/2012/03/01/302216/289/101/Bandara-Baru-Dibangun-di-Karawang
0 komentar:
Posting Komentar